Oleh Riskiyah Syah
Sekolah sebagai persemaian
bagi murid untuk mengembangkan potensi dan pembentukan karakter serta nilai-nilai
kebajikan. Dengan segala keberagaman murid merupakan modal sekaligus potensi
positif untuk menumbuhkan nilai-nilai positif
yang sifatnya universal. Sekolah mempunyai peranan penting dalam
penumbuhan karakter dan nilai-nilai kebajikan. untuk itu budaya positif di
sekolah perlu diciptakan dan diwujudkan.
Pentingnya menciptakan
lingkungan sekolah yang aman, mendukung dan iklusif bagi siswa salah satu cara
dengan menerapkan budaya positif dengan membuat keyakinan kelas. Budaya positif
adalah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan kebiasaan disekolah yang berpihak
kepada siswa agar siswa dapat berkembang menjadi pribadi yang baik, dan penuh
rasa tanggung jawab. Budaya positif dalam upaya menumbuhkan selfdisipline. Sedangkan keyakinan
merupakan nilai-nilai kebajikan
(prinsip) universal yang disepkati bersama secara universal, lepas dari latar
belakang, suku, negara, bahasa maupun agama.
Penerapan budaya positif
memiliki banyak manfaatnya bagi siswa, guru dan lingkungan sekolah secara
keseluruhan. Dengan membuat keyakinan kelas dan penerapan budaya positif yang
kuat dapat membantu meningkatkan motivasi intrinsik dalam diri siswa dan
cendrung berprilaku positif serta tumbuhnya karakter baik berdasar pada
nilai-nilai profil pelajar pancasila.
Langah awal dalam
menerapkan budaya positif adalah dengan menyusun keyakinan kelas yang dilakukan
oleh guru dan siswa. Dengan arahan guru, murid diberi kesempatan untuk
menyampaikan ide dan gagasan tentang bagaimana mewujudkan kelas yang aman dan
nyaman. Keyakinan kelas harus disusun dengan jelas, mudah dipahami, dan dapat
langsung dilakukan. Oleh Karen itu keyakinan
kelas sebaiknya menggunakan kalimat yang positif.
Tantangan yang dihadapi
saat pelaksanaan disiplin positif yang
pertama terkait Karakteristik siswa
sekolah dasar daya eksplorasinya besar. Mereka selalu mencari aktivitas baru.
Pemahaman akan nilai-nilai yang belum berkembang dengan maksimal akan membuat
siswa berada pada kondisi melanggar aturan dan berbuat kesalahan. tantangan yang kedua jika ada siswa yang melanggar
aturan maka guru harus memposisikan pada posisi kontrol yang benar dan tidak
boleh menghukum. Yang ketiga dalam
hal menanamkan keyakinan kelas pada siswa untuk menumbuhkan motivasi instrinsik
dalam diri mereka. Mindset yang sudah tertanam selama ini adalah peraturan
(bukan keyakinan) merupakan dasar mereka untuk bertindak.
Penerapan budaya positif
harus di lakukan dengan sunguh-sungguh dan kontiniu karena pembentukan karakter
di butuhkan proses yang lama. jadi di butuhkan kesungguhan dan dilakukan terus
menerus serta kesabaran guru menjadi kunci. Pentingnya peran aktif dari semua
warga sekolah untuk menerapkan budaya positif sehingga hasilnya akan begitu
maksimal. Selain itu guru harus berperan pada posisi kontrol manajer ketika ada
salah satu siswa yang melakukan kesalahan bukan pada posisi kontol penghukum,
pembuat rasa bersalah, teman dan Pemantau. Posisi kontrol guru yang dapat
mewujudkan budaya positif di sekolah adalah posisi manajer. Didalam posisi ini
guru tidak langsung menghukum siswa jika ada yang melakukan kesalahan tetapi
harus diawali dengan sikap memahami tindakan siswa dan melakukan segitiga
restitusi . hal ini perlu terus dilatih oleh seorang guru agar dapat memposisikan
diri pada posisi manajer dan melakukan segitiga restitusi dengan baik.
Budaya positif yang
dipadukan dengan keyakinan kelas memiliki dampak positif terhadap siswa diantaranya :
- Membantu siswa dan guru memiliki pandangan positif dalam menghadapi tantangan hidup.
- Menciptakan motivasi dalam diri siswa dan merasa lebih bertanggug jawab atas apa yang telah dibuat dan dispeakati bersama sehingga akan meningkatkan produktivitas dan kinerja lebih meningkat.
- Dapat menciptakan hubungna social dengan baik, siswa lebih nyaman dengan keyakinan kelas karena mereka dilibatkan secara langsung dalam pembuatan keyakinan kelas. Ssiwa dapat berinteraksi dengan sangat baik antar siswaataupun dengan guru dapat meningkatkan kesehatan mental karena melakukan sesuatu tanoa adanya tekanan dan tidak adanya hukuman sehinga siswa akan lebih senang dan bahagia dalam melakukan hal positif dan berbuat kebajikan sesuai dengan nilai-nilai karakter.
- Siwa akan lebih terbuka menerima ilmu pengetahuan dan pengalawan bar yang telah diajarkan sehingga kualitas pendidikan siswa akan meningkat dan berprestasi dalam hal akademik
- Meningkatkan moralitas dan etika siswa yang baik, hal ini membantu siswa untuk menjadi pribadi yang lebih bak lagi dan tertanamnya karakter baik dengan nilai profil pelajar pancasila
- Penerapan budaya positif dapat meningkatkan kedidiplinan dalam diri siswa sehingga mereka selalu melakukan hal baik dan jarang melakukan pelanggaran.
0 Komentar