Kalau anda bertanya kepada saya apakah menulis cerita anak itu sulit, maka akan saya jawab dengan tegas dan pasti iya memang sangat sulit. Sesulit itukah? Saya jawab: iya. Ada banyak penulis senior menyatakan bahwa menulis itu mudah dan gampang. Semudah buang hajat. Iya, benar, tapi ketika berhadapan dengan menulis cerita anak atau sastra anak, berbeda. Tidak lagi mudah.
Menurut pedoman teknis penulisan karya atau cerita anak yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Nasional, cerita anak pasti didasarkan dengan jenjang usia baca anak. Dengan memperhatikan jenjang usia tersebut kemudian dirinci lagi teknis penulisannya lebih rumit. Hal tersebut dilakukan agar apa yang penulis tulis tepat sasaran, tepat dengan ukuran otak anak, tepat dengan imajinasi anak umumnya, dan tepat dengan ukuran usia mereka.
Perhatikan infografis berikut.
Pada gambar di atas sangat jelas ada penjenjangan pembaca yakni anak-anak dengan usia dan kategori tertentu. Perhatikan infografis di bawah ini dengan lebih rinci sebagai contoh pada jenjang B (usia 6 - 10 tahun) jenis Pembaca Awal.
Pada kategori B dipecah lagi menjadi B1, B2, dan B3. Bukan nama jenis vitamin lo ya. tapi upaya penjenjangan agar mudah dan tepat sasaran ceritanya. Perhatikan lagi infografis lebih rinci lagi tentang teknis dan konten yang harus ada pada cerita anak.
2 Komentar
Mantap Pak Suhu....
BalasHapusTerima kasih Pak Muhajir, kalau ada pantun yang sudah dibukukan kirimi saya ya, mau diposting di sini
Hapus