Rambut mulai
memutih kulit mengeriput mata merabun gigi mulai rontok telinga kehilangan
tajam hanya waktulah yang setia menemaniku mengikuti semua perubahan menjalani
semua kehilangan senyum di bibir hiburan hati yang meratap jantung kehilangan
irama menuju sunyi yang panjang.
Rambut tulang
daging akan kembali ke tanah tanahlah yang pada akhirnya memelukku dengan cinta
siapa Engkau yang mengaku-ngaku dekat dengan diriku aku tidak pernah melihat
uluran tanganmu apalagi merasakan dekapanmu saat aku tenggelam hanya tangan
yang melambai siapa Engkau berani sekali menilaiku cukuplah Tuhan mengganjarku
kau tidak perlu merepotkan diri jika pohon memiliki lingkar tahun dahiku pun
punya lipatan usia tak ada yang tersisa untuk diwariskan selain nama yang kian
lama lambat laun pun memudar kita semua menunggu dekapan terbaik semesta hanya
menghitung nafas tinggal berapa hirupan aku sudah diam teriakanku ditelan
senyap aku tutup mataku takkan ada yang hadir jika aku datang ke dalam mimpimu
akuilah kita pernah bersama akuilah kau mengenalku
Sumenep, 26 November
2022
0 Komentar